Baru-baru ini saya tersadar bahwa ada gerakan internasional yaitu "Silent Day". Menurut situsnya, Silent Day ini diilhami oleh perayaan Hari Raya Nyepi yang selalu dirayakan oleh umat Hindu di Indonesia khususnya di Bali dalam menyongsong pergantian tahun baru Caka.
Nah kenapa Hari Raya Nyepi dapat mengilhami adanya Silent Day?
Pada Hari Raya Nyepi (disingkat Nyepi) kami memiliki perayaan yang cukup unik, yah semacam local genius lah. Jadi kalau Nyepi, kami biasanya melaksanakan Catur Brata Penyepian. Menurut sumber yang saya peroleh, Catur Brata Penyepian dibagi menjadi 4 yaitu (mohon dikoreksi jika ada kesalahan) :
1. Amati Geni : nggak berapi-api, termasuk api di dalam tubuh/jiwa
2. Amati Lelungaan : nggak berpergian
3. Amati Lelanguan : nggak makan, alias puasa. Tidak bersenang-senang juga termasuk dalam bagian ini.
4. Amati Karya : Tidak melakukan suatu pekerjaan.
Tujuannya disini adalah pada hari raya nyepi kita isi dengan banyak-banyak mengintrospeksi diri, apa yang kurang dan harus di perbaiki, harus ditingkatkan pada tahun yang telah lewat untuk kemajuan di tahun berikutnya.
Nah, kalau beberapa hari sebelum nyepi kami Hindu melaksanakan ritual yang namanya upacara Melasti. Kalau orang-orang non Bali/Hindu secara akrab mengenal ritual ini sebagai "beriring-iringan ke pantai/laut". Tujuannya Kami ingin agar dunia menjadi suci kembali dan Dewa Baruna (di laut) berkenan untuk melakukannya.
Sehari sebelum nyepi, kami juga melaksanakan upacara Pangerupukan, yang selalu identik dengan pawai ogoh-ogoh. Nah pada hari itu Kami melakukan suatu kegiatan yang disebut dengan mecaru. Tujuan sederhananya disini adalah membersihkan dunia dari segala kekotoran. Ogoh-ogoh yang merupakan simbul dari raksasa diarak keliling kampung/kota kemudian pada akhir kegiatan ogoh-ogoh tersebut dibakar sebagai simbul hilangnya kekotoran yang menyelimuti dunia. Ogoh-ogoh yang merupakan tradisi budaya dapat menarik wisatawan dari lintas negara karena uniknya kegiatan ini.Sayangnya untuk nyepi tahun ini tradisi ogoh-ogoh ditiadakan karena bertepatan dengan kampanye pemilu (sebagai tindakan antisipasi semua ogoh-ogoh berbentuk caleg.haha)
Nah, Nyepi selalu identik dengan "sepi & sunyi". Bayangkan kalau di Bali sedang melaksanakan Nyepi itu benar-benar sepi, jalanan sepi, listrik mati, tidak ada kendaran yang lewat, tidak ada aktifitas sama sekali.wow...
Menurut info yang saya peroleh, kegiatan nyepi di Bali telah menyumbang banyak dalam pengurangan emisi gas CO2 yang berpengaruh pada pemanasan global dan efek rumah kaca. Angka pastinya saya tidak tahu, sekitar 21 ribu.wow...
Maka wajar saja, pada saat konferensi global tentang global warming di Bali beberapa waktu yang lalu, para petingggi dunia sepakat untuk mengadopsi kegiatan ini dan local geniusnya kedalam suatu kegiatan yang diberi nama Silent Day. Dengan pelaksanaannya yang hanya berdurasi 4 jam saja, kegiatan global ini diharapkan dapat membantu meringankan efek pemanasan global yang semakin menjadi-jadi.
Bayangkan jika seluruh dunia berhenti beraktifitas, walaupun hanya sesaat tapi serempak, maka bumi pun bisa bernapas lega dan memperbaiki segalanya....
Akhir kata, Selamat Hari Raya Nyepi Caka 1931 dan Happy Silent Day...
Nah kenapa Hari Raya Nyepi dapat mengilhami adanya Silent Day?
Pada Hari Raya Nyepi (disingkat Nyepi) kami memiliki perayaan yang cukup unik, yah semacam local genius lah. Jadi kalau Nyepi, kami biasanya melaksanakan Catur Brata Penyepian. Menurut sumber yang saya peroleh, Catur Brata Penyepian dibagi menjadi 4 yaitu (mohon dikoreksi jika ada kesalahan) :
1. Amati Geni : nggak berapi-api, termasuk api di dalam tubuh/jiwa
2. Amati Lelungaan : nggak berpergian
3. Amati Lelanguan : nggak makan, alias puasa. Tidak bersenang-senang juga termasuk dalam bagian ini.
4. Amati Karya : Tidak melakukan suatu pekerjaan.
Tujuannya disini adalah pada hari raya nyepi kita isi dengan banyak-banyak mengintrospeksi diri, apa yang kurang dan harus di perbaiki, harus ditingkatkan pada tahun yang telah lewat untuk kemajuan di tahun berikutnya.
Nah, kalau beberapa hari sebelum nyepi kami Hindu melaksanakan ritual yang namanya upacara Melasti. Kalau orang-orang non Bali/Hindu secara akrab mengenal ritual ini sebagai "beriring-iringan ke pantai/laut". Tujuannya Kami ingin agar dunia menjadi suci kembali dan Dewa Baruna (di laut) berkenan untuk melakukannya.
Sehari sebelum nyepi, kami juga melaksanakan upacara Pangerupukan, yang selalu identik dengan pawai ogoh-ogoh. Nah pada hari itu Kami melakukan suatu kegiatan yang disebut dengan mecaru. Tujuan sederhananya disini adalah membersihkan dunia dari segala kekotoran. Ogoh-ogoh yang merupakan simbul dari raksasa diarak keliling kampung/kota kemudian pada akhir kegiatan ogoh-ogoh tersebut dibakar sebagai simbul hilangnya kekotoran yang menyelimuti dunia. Ogoh-ogoh yang merupakan tradisi budaya dapat menarik wisatawan dari lintas negara karena uniknya kegiatan ini.Sayangnya untuk nyepi tahun ini tradisi ogoh-ogoh ditiadakan karena bertepatan dengan kampanye pemilu (sebagai tindakan antisipasi semua ogoh-ogoh berbentuk caleg.haha)
Nah, Nyepi selalu identik dengan "sepi & sunyi". Bayangkan kalau di Bali sedang melaksanakan Nyepi itu benar-benar sepi, jalanan sepi, listrik mati, tidak ada kendaran yang lewat, tidak ada aktifitas sama sekali.wow...
Menurut info yang saya peroleh, kegiatan nyepi di Bali telah menyumbang banyak dalam pengurangan emisi gas CO2 yang berpengaruh pada pemanasan global dan efek rumah kaca. Angka pastinya saya tidak tahu, sekitar 21 ribu.wow...
Maka wajar saja, pada saat konferensi global tentang global warming di Bali beberapa waktu yang lalu, para petingggi dunia sepakat untuk mengadopsi kegiatan ini dan local geniusnya kedalam suatu kegiatan yang diberi nama Silent Day. Dengan pelaksanaannya yang hanya berdurasi 4 jam saja, kegiatan global ini diharapkan dapat membantu meringankan efek pemanasan global yang semakin menjadi-jadi.
Bayangkan jika seluruh dunia berhenti beraktifitas, walaupun hanya sesaat tapi serempak, maka bumi pun bisa bernapas lega dan memperbaiki segalanya....
Akhir kata, Selamat Hari Raya Nyepi Caka 1931 dan Happy Silent Day...