atiG suG

Akhirnya saya bisa posting lagi setelah sekian lama sibuk ikutan megambel buat odalan di Pura Secapa, dimana saya ikut serta dalam pertunjukan drama gong. Memang benar-benar capek..

Kemarin ada musibah yang benar-benar membuat teman-teman asrama Bali tempat saya tinggal shock berat. Teman sekamar saya (Gunarta,Red.) jatuh dari pohon nangka (kurang lebih ketinggiannya 5-6meter) ketika sedang membungkus nangka. Astaga! Pada saat itu saya sedang berada di aula (biasa lagi mengurusi Sanggar Tari Bali) dan pada saat itu terdengarlah suara *Gdubrak* dan ibu-ibu pada teriak-teriak di luar. Ketika saya keluar, ya ampun.. Si gunarta sudah tersungkur di bawah dengan bersimbah darah dan meguyang. Semua teman-teman,termasuk saya, panik dan terpaku berdiam diri (kayaknya shock berat dan tidak tahu harus berbuat apa). Untung pada saat itu orang tua salah seorang siswi Sanggar ada yang dokter (Ibu dr. Yuliati) yang langsung menggerakkan teman-teman. Untung juga ada orang tua Siswi yang membawa mobil, dan Gunarta langsung dilarikan ke rumah sakit Hassan Sadikin. Saya tidak ikut kesana karena saya harus menjaga Sanggar ketika orang-orang pada ke rumah sakit, selain itu saya harus menemani bli gede loto yang saya ajak ke asrama untuk megambel (alhasil, karena musibah ini, megambelpun nggak jadi).

Tapi syukurlah, dari hasil cek tulang tidak menunjukkan adanya patah tulang. Selain itu dari scan kepala, tidak menunjukkan adanya kejanggalan. Gunarta cuma mengalami luka di sekujur tangan dan kaki, dengan muka yang memar/bengkak plus beberapa jahitan,kasihan. Selain itu Gunarta masih sadar, dan dia juga sudah bisa duduk.Mungkin tidak parahnya luka yang dialami Gunarta disebabkan karena sebelum terjembab di tanah, Gunarta sempat menabrak gapura dulu (gapura Jro Gede Penunggun Karang) yang tepat dibawah dahan pohon yang Gunarta naiki). Saya sempat bersukur karena Tuhan melindungi Gunarta agar tidak langsung jatuh terjembab ke tanah. Saya sempat membayangkan apa jadinya kalau dia tidak menabrak gapura dulu. Aduh...

Tapi bersyukur keluarganya segera datang, dan si gunarta diboyong ke jakarta untuk dirawat disana. Agar lebih gampang dikontrol oleh sanak saudaranya disana.

Akhirkata, mari kita sama-sama mendoakan kesembuhan Gunarta. Rasa terimakasih saya yang besar saya haturkan kepada ISHW atas keselamatanNya , teman-teman asrama dan keluarga besarnya Gunarta atas pertolongannya..
Lain kali, kita memang harus meningkatkan kewaspadaan diri, karena musibah bisa terjadi kapan saja,dimana saja dan kepada siapa saja..

Labels: edit post
0 Responses